Bersyukurlah karena terlahir sempurna. Bersyukurlah karena Tuhan masih memberikan kita kesehatan hingga hari ini. Bersyukurlah karena kita masih bisa makan dengan nasi hari ini. Bersyukurlah karena kita masih bisa dipertemukan dengan orang-orang yang kita kasihi, dan bersyukurlah untuk apapun yang telah didapatkan.
Beberapa kisah nyata di bawah ini cukup memberikan kita pelajaran mengenai betapa pentingnya bersyukur. Betapa penderitaan yang kita alami tidak seberapa dibandingkan dengan penderitaan yang mereka alami. Sebuah kisah nyata yang memilukan sekaligus dapat memberikan motivasi. Mengingatkan kita bahwa apapun bisa terjadi jika Tuhan berkehendak.
Kisah Nyata Seorang Gadis yang Tidak Bisa Tersenyum Seumur Hidupnya
Dia adalah seorang gadis remaja berusia 14 tahun, Hayley Harbottle. Di usia yang lumrahnya diisi dengan berbagai ekspresi, Hayley hanya bisa terdiam. Bukan karena dia tidak mau tersenyum, bukan karena ia tidak mau mengeluarkan ekspresi, tapi keadaan lah yang membuatnya menjadi seorang pribadi tanpa ekspresi.
Hayley mengidap sebuah kelainan genetik yang terbilang langka. Kelainan itu memaksanya kehilangan berbagai ekspresi yang bisa ditunjukkan wajah cantiknya. Dokter mengatakan bahwa Hayley tidak mempunyai saraf vital di wajahnya yang dapat mengatur berbagai ekspresi. Sebuah kelainan genetik bernama Sindroma Moebius.
Penderita kelainan ini tidak mempunyai saraf kranial keenam dan ketujuh yang berperan sebagai pengontrol ekspresi wajah. Hal itu bahkan mengakibatkan penderitanya tidak bisa berkedip.
Hayley mengidap kelainan ini semenjak dilahirkan. Betapa sedih hati seorang Ibu melihat keadaan seperti itu terjadi pada anaknya. Jane, adalah seorang ibu yang tegar. Ia mengatakan bahwa melihat Hayley tersenyum untuk sehari saja itu adalah anugerah terbesar dalam hidupnya.
Kisah Nyata Seorang Anak yang Hidupnya Dihabiskan dalam Gelembung
Manusia pilihan Tuhan lainnya adalah David Vetter. Ia dipilih Tuhan sebagai pembelajaran bagi makhluk lainnya tentang arti bersyukur. Ia terlahir dengan kelainan genetik. Sebuah kelainan yang dalam istilah kedokteran dikenal dengan cacat Timus.
Yaitu, penyakit yang mengganggu sistem kekebalan dalam tubuh akibat kelainan genetik bawaan. Itulah sebabnya, begitu dilahirkan David harus langsung dimasukkan ke dalam gelembung yang steril.
Hanya 10 jam setelah dilahirkan, David kemudian dimasukkan dalam sebuah gelembung. Bahkan ibunya, tidak pernah menyentuh David. Gelembung tempat tinggal David sudah dilengkapi dengan berbagai perlengkapan, seperti tempat tidur dan televisi. Namun tetap saja hal itu tidak bisa membuat David senang. David ingin bermain, berlari berlari di alam bebas.
Menginjak dewasa, dokter memutuskan untuk melakukan operasi cangkok sumsum tulang belakang pada David. Meskipun sebenarnya sumsum tulang belakang yang didonorkan tidak cocok dengan David. Beberapa bulan setelah operasi.
David jatuh sakit. Sebuah penyakit yang sebenarnya sederhana bagi orang normal, David menderita diare, demam, dan mimisan. Namun ketiga penyakit sederhana itu sangat tidak sederhana bagi David.
Untuk menyembuhkan David dari penyakitnya, tim dokter memutuskan untuk mengeluarkan David dari gelembung. David pun dikeluarkan dari gelembung. Sesaat setelah dikeluarkan keadaan David tambah memburuk. David koma. Pada saat dikeluarkan dari gelembung itulah ibu David berhasil memegang David untuk pertama dan terakhir kalinya. David mampu bertahan hidup dalam gelembung selama 14 tahun.
Kisah Nyata Balita 3 Tahun Merawat Ayahnya yang Lumpuh
Malaikat kecil ini bernama Dong Xinyi. Seorang gadis cilik dari China. Di umurnya yang masih balita dan masih membutuhkan perawatan dari kedua orang tuanya, Dong Xinyi justru merawat sang ayah yang lumpuh karena kecelakaan.
Lelaki itu adalah Dong Jian. Ia mengalami sebuah kecelakaan yang membuatnya menjadi lumpuh. Istrinya pergi meninggalkan Dong Jian dengan Dong Xinyi. Mereka hidup sangat sederhana. Dong Xinyi benar-benar malaikat kecil bagi Dong Jian. Putrinya tersebut dengan sabar merawat ayahnya yang tidak bisa bergerak.
Setiap harinya, Dong Xinyi menyiapkan berbagai keperluan untuk ayahnya. Dong Xinyi menyiapkan air untuk mandi ayahnya, memasakkan makanan, serta menyeka dan membersihkan kotoran ayahnya.
0 komentar:
Posting Komentar