Kucing
Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika
istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi lebih
perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Budi memutuskan
untuk membuang kucing tersebut secara diam- diam.
Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan
dibawanya si kucing.
Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuangkucing
tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di
sana.
Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi.
Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja,
sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah berada di sana. Budi
berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi tetap Saja si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya. Suatu hari ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar dulu. Budi belok kanan,
belok kiri, belok kanan,belok kanan lagi, berputar-putar sebelum
akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam kemudian ia menelepon istrinya.
"Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi.
"Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya agak
heran. "Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang.
Aku kesasar....!"
Masalah Pendengaran
Jeri pergi ke dokter mengeluh tentang istrinya yang sudah hilang
pendengaran. "Seberapa burukkah pendengarannya?" tanya dokter.
"Entahlah, Dok. Yang jelas saya mesti harus berteriak kalau bicara
dengannya." "Oke, cobalah anjuran saya. Berdiri sekitar 6 meter darinya,
lalu katakan sesuatu. Kalau dia tak bisa mendengarmu, berdirilah lebih dekat
darinya,lalu katakan yang Anda katakan tadi. Kalau dia belum juga
mendengar, teruslah mendekat. Dengan begitu saya akan tahu berapa
jarak maksimal pendengarannya."
Maka, Jeri pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang memasak di
dapur. Dari jarak 6 meter ia berteriak, "Makan apa kita malam ini?" Tak ada
jawaban. Lalu ia mendekat lagi, berhenti di jarak 5 meter dan menanyakan
hal yang sama.
Juga tak terdengar jawaban. Begitu juga pada jarak 3 meter.
Akhirnya, ia berdiri di samping istrinya. "Makan apa kita malam ini?"
katanya setengah berteriak.Istrinya berbalik menghadap Jeri,
memelototinya, dan berteriak: "Untuk keempat kalinya kubilang: KAMBING
GULING!"
0 komentar:
Posting Komentar